Membuat Kompos Anaerob (Tulisan ke-4)
Kompos ini awalnya dibuat secara anaerob (tanpa memerlukan oksigen), tapi setelah 14 hari dilanjutkan secara aerob.
Wadah
Memakai toples plastik dengan penutup kedap udara. Bagian bawahnya dilubangi agar air yang dihasilkan selama proses pengomposan bisa keluar, dan baskom sebagai penampung (kebetulan diameter atas baskom hampir sama dengan bagian bawah toples).
Proses pembuatan
Secara anaerob. Meski wadah tertutup, tetap disimpan di tempat teduh, tidak kena paparan sinar matahari langsung dan tidak kehujanan.
Aktivator
Menggunakan mikroorganisme lokal (MOL) buah sayur yang dilarutkan air cucian beras dan larutan gula pasir sebagai nutrisi untuk mikroorganisme.
Bahan coklat
Sekam mentah, sekam bakar, dan pupuk kandang halus dari kotoran domba. Setelah 14 hari ditambahkan lagi bahan coklat yang mengandung pasir.
Bahan hijau
Dari limbah dapur yakni bagian buah dan sayur yang tidak dimakan dan nasi sisa. Setelah 14 hari ditambahkan lagi bahan hijau.
Pemakaian bahan
Perbandingan antara bahan coklat dan hijau mendekati
2 : 1. Setelah 14 hari dilakukan penambahan bahan coklat dan hijau, perbandingan kurang lebih jadi 3 : 1.
Persiapan
04/05
1. Persiapan wadah.
2. Membuat air cucian beras (air cucian pertama) dan larutan gula pasir.
3. Melarutkan MOL dengan air cucian beras dan larutan gula pasir.
4. Membuat bahan coklat BC1 (campuran sekam mentah dan sekam bakar 1 : 1 bagian). Setelah tercampur, disemprot MOL hingga lembab, lalu diaduk.
5. Persiapan bahan hijau L1 (batang bayam, daun bayam yang tidak dimasak, kulit gambas, kulit kentang, kulit pepaya, kulit pisang, kulit wortel, nasi sisa). Limbah dicacah jadi ukuran kecil, disemprot MOL hingga lembab, aduk merata.
Pembuatan
04/05
1. Lapisan BC1.
2. Lapisan L1.
3. Lapisan BC1.
4. Lapisan L1.
5. Lapisan BC1.
6. Lapisan L1. Tabur pupuk kandang halus.
7. Lapisan BC1.
8. Lapisan L1. Tabur pupuk kandang halus.
9. Lapisan BC1. Toples ditutup rapat.
07/05 (hari ke-4)
Tampak luar:
- tidak tercium bau.
- ada uap air dalam toples.
- warna bahan organik coklat.
- saat baskom diangkat: ada air sedikit, tercium aroma tape.
14/05 (hari ke-10)
Tampak luar:
- tidak tercium bau.
- ada uap air dalam toples.
- warna bahan organik coklat.
Perbandingan awal dan setelah 14 hari:
Saat toples dimiringkan, ada air yang menetes. Rupanya air tidak keluar sempurna dari lubang bawah toples (bisa jadi lubang terlalu kecil).
Setelah dibongkar, nampak kompos bagian tengah basah (mungkin karena air tidak keluar), bahan hijau belum terurai semua.
Dilanjutkan secara aerob
14/05
Karena air tidak keluar dari lubang bawah toples, maka untuk menghindari kompos basah dan berbau, proses pembuatan dilanjutkan secara aerob dengan tambahan bahan coklat BC2 (campuran pasir, sekam bakar, pupuk kandang halus 2 : 1 : 1 bagian).
Kompos dalam toples diaduk. Sedikit demi sedikit kompos dicampur dengan BC2 dalam wadah lain, diaduk hingga rata.
Hasil
20/05, hari ke-7 (dari mulai aerob) kami anggap kompos sudah matang:
- warnanya coklat kehitaman,
- tercium aroma tanah segar,
- tekstur seperti remah,
- bahan hijau sudah terurai.
Selanjutnya kompos dibiarkan kering angin.
Alhamdulillah, semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar