Membuat Pot Semen dengan Cetakan dari Kardus Bekas

tanaman sukulen dalam pot semen


Pot semen buatan sendiri ini kami pakai untuk koleksi tanaman sukulen, Alhamdulillah makin memperindah tampilannya. Semoga catatan praktek sederhana ini bisa bermanfaat.

Alat diperlukan
  1. Alat tulis (pensil/bolpen, penggaris) untuk membuat pola cetakan.
  2. Cutter/gunting untuk memotong-motong kardus.
  3. Soletip/lakban untuk melapisi cetakan.
  4. Soletip kertas untuk merakit cetakan.
  5. Lem bakar/lilin & glue gun untuk merakit cetakan.
  6. Wadah untuk membuat adonan semen.
  7. Sendok untuk mengaduk adonan semen.
  8. Kertas koran/plastik untuk alas saat membuat adonan semen agar tidak mengotori lantai.
  9. Kuas untuk mengolesi cetakan dengan minyak sayur.
  10. Amplas untuk menghaluskan permukaan pot.
  11. Kuas dan palet untuk mengecat.

Bahan diperlukan
  1. Kardus bekas untuk bahan cetakan.
  2. Semen untuk bahan utama adonan.
  3. Air untuk melarutkan semen.
  4. Minyak sayur untuk dioleskan ke cetakan.
  5. Batu kerikil untuk beban pemberat cetakan.
  6. Cat acrylic untuk mengecat pot.

Cetakan
Untuk membuat satu pot semen diperlukan satu cetakan dalam, satu cetakan luar, dan cetakan lubang sesuai banyaknya lubang pot yang diinginkan. Ukuran cetakan luar lebih besar dari cetakan dalam sehingga cetakan dalam bisa dimasukkan ke cetakan luar, sementara cetakan lubang dipasang di cetakan luar. Bentuk dan ukuran cetakan disesuaikan pot yang akan dibuat misalnya bulat, kotak atau bentuk lainnya dengan tinggi (kedalaman), lebar/diameter, dan ketebalan pot yang direncanakan.

membuat pot semen


Membuat pola cetakan
Pola digambar langsung pada lembaran dus sesuai bentuk dan ukuran pot yang akan dibuat. Menggunakan cutter atau gunting, dus dipotong-potong sesuai pola.

membuat pot semen


Tips: Rongga dalam dus, apabila dilekukkan sedikit demi sedikit akan membentuk motif, ini dapat diaplikasikan pada sisi dalam cetakan luar sehingga permukaan luar pot seperti bermotif gelombang.

membuat pot semen


Melapisi cetakan
Sebelum dirakit, potongan-potongan dus terlebih dahulu dilapisi soletip/lakban, cukup satu lapisan. Ini dimaksudkan agar cetakan tidak menempel di adonan semen serta untuk memudahkan pada saat melepaskan/mencopot cetakan bila adonan semen sudah kering.

Bagian cetakan yang dilapisi meliputi seluruh permukaan yang bersentuhan adonan semen:
  • permukaan luar cetakan dalam,
  • permukaan dalam cetakan luar,
  • permukaan luar cetakan lubang.
membuat pot semen


Merakit cetakan
Cetakan dirakit dengan bantuan soletip kertas, bila dirasa kurang dikuatkan dengan lem bakar/lem lilin agar tidak bergerak/lepas. Setelah cetakan berbentuk, seluruh permukaan luar cetakan dalam maupun cetakan luar diikat/dikuatkan dengan soletip/lakban, ini dimaksudkan agar cetakan benar-benar kokoh sehingga saat adonan semen dimasukkan kedalam cetakan luar, cetakan tidak lepas/bocor/jebol.

membuat pot semen


Membuat adonan semen
Pot yang dibuat ini adonannya tanpa pasir, hanya campuran semen dan air dengan konsistensi tidak kental dan tidak cair. Semen yang dipakai semen biasa (warna abu) atau semen putih.

membuat pot semen


Kertas koran/plastik dipakai sebagai alas saat membuat adonan agar tidak mengotori lantai. Semen dimasukkan dalam wadah, tambahkan air sedikit demi sedikit, aduk hingga merata. Bila konsistensi adonan yang diinginkan belum tercapai, tambahan semen atau air.

Mengolesi cetakan dengan minyak sayur
Ini dimaksudkan agar cetakan mudah dilepaskan saat adonan semen sudah kering.

membuat pot semen


Menggunakan kuas, minyak dioleskan ke seluruh permukaan yang bersentuhan adonan semen:
  • permukaan luar cetakan dalam,
  • permukaan dalam cetakan luar,
  • permukaan luar cetakan lubang.

Menuangkan adonan ke cetakan

membuat pot semen


  • Isi cetakan dalam dengan batu kerikil atau bahan/benda yang fungsinya sama yakni sebagai beban pemberat.
  • Adonan semen dituangkan ke cetakan luar (kurang lebih 3/4 volume cetakan), goyangkan cetakan agar tinggi permukaan adonan semen merata.
  • Masukkan cetakan dalam (yang berisi pemberat) kedalam cetakan luar, tekan cetakan dalam hingga adonan semen yang ada di cetakan luar naik. Isi terus cetakan luar sampai permukaan adonan semen kurang lebih 1 cm dibawah permukaan atas cetakan luar.

Pengeringan adonan
Siapkan beban pemberat untuk menekan cetakan dalam agar cetakan dalam stabil tidak bergerak. Adonan dikeringkan di suhu ruang ditempat yang tidak kehujanan dan kepanasan selama 24 jam. Meskipun setelah 6 jam adonan nampak mulai mengeras dan kering, cetakan tetap dibiarkan (belum dilepas).

membuat pot semen


Melepaskan cetakan
Adonan semen yang kering dapat terlihat dari cetakan dalam yang bisa dipisahkan dengan mudah dari adonan.
  • Keluarkan batu kerikil beban pemberat dari cetakan dalam.
  • Lepaskan cetakan dalam.
  • Lepaskan cetakan luar (untuk alat bantu bisa menggunakan cutter).
  • Lepaskan cetakan lubang pot dengan cara ditekan.

membuat pot semen


Pengeringan pot
Setelah cetakan dilepas, pot dibiarkan kering angin selama 1 minggu, tidak kehujanan dan kepanasan, setelah itu baru diamplas.

membuat pot semen


Mengamplas pot
Dilakukan dalam keadaan kering atau diamplas didalam air (agar tidak debu). Pot kembali dikeringkan selama 2 hari, setelah itu dicat.

membuat pot semen


Mengecat pot
Dalam contoh ini, pengecatan tidak menggunakan cat tembok/cat minyak, tetapi memakai cat acrylic yang dicairkan sedikit dengan air:
  • Warna cat dipakai bervariasi: pot dicat 1 warna, pot dicat campuran 2 warna, misal crimson red dan flish oint, dan pot dicat campuran 3 warna.
  • Bagian yang dicat hanya permukaan luar dan atas.
  • Meskipun memakai semen biasa (warna abu), pengecatan langsung tanpa memberikan cat dasar (warna putih) terlebih dahulu.
  • Cat dilakukan 2 kali, selang diantaranya menunggu hingga kering baru dicat yang kedua.

membuat pot semen


Setelah dicat, pot kembali dikeringkan selama 2 hari, setelah itu pot dibersihkan.

Pembersihan pot
Pot direndam dalam air sambil membersihkan seluruh permukaan pot khususnya bagian dalam, ini dimaksudkan untuk menghilangkan bau dan debu semen. Setelah itu pot kembali dikeringkan dengan cara dijemur matahari selama 2 hari hingga benar-benar kering.

Alhamdulillah pot siap dipakai, hasilnya sebagaimana foto di awal tulisan ini.

Komentar

Postingan Populer