Membuat Cairan Mikro Organisme Lokal (MOL) Sisa Buah Pepaya

Membuat cairan mikro organisme lokal (mol) ini menjadi kegiatan yang menarik karena untuk pertama kali belajar membuatnya dan cairan mol yang dibuat diaplikasikan sebagai sumber makanan tanaman hidroponik daun bawang (ini pun sambil belajar juga). Bahan yang dipakai dalam pembuatan cairan mol adalah kulit buah pepaya segar yang baru dipotong, proses pembuatannya tidak kotor, dan cairan mol yang diperoleh tetap bersih.

Mikro organisme lokal umumnya digunakan dalam bentuk cairan. Cairan mol adalah cairan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber daya yang tersedia setempat/lokal. Cairan mol mengandung unsur hara mikro dan makro, mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan sebagai agen pengendali hama dan penyakit tanaman, sehingga mol dapat digunakan sebagai dekomposer, pupuk hayati, dan pestisida organik terutama sebagai fungisida (Wikipedia.org).

Pembuatan mol membutuhkan tiga bahan pokok yaitu: karbohidrat, glukosa, dan sumber bakteri (mikro organisme lokal). Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi bagi bakteri dan mikro organisme. Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari air tajin (air cucian beras), sisa gandum, kentang, jagung, singkong. Sementara glukosa merupakan sumber energi yang dapat dengan mudah dikonsumsi oleh bakteri dalam proses fermentasi mikro organisme lokal, terdapat pada bahan yang mengandung gula seperti molase (ampas tebu), gula merah, gula pasir cair, air kelapa, dan seluruh bahan yang mengandung gula. Sumber bakteri bisa didapat dari nasi basi yang sudah berjamur dan berwarna kuning atau sisa buah-buahan, sisa sayuran, bonggol pisang, sisa ikan, terasi, rebung bambu, rumen (cairan isi perut hewan), hingga bahan keras seperti keong. Proses fermentasi mol dapat terjadi dalam kondisi anaerob atau menggunakan media tertutup. Ciri-ciri dari cairan mol yang sudah siap dipakai adalah lewat bau yang ditimbulkan yaitu cairan akan berbau seperti tape (Mulyono, 2016; Nisa K, dkk, 2016).

Proses pembuatan cairan mol dapat dilakukan secara sederhana. Tahapan pembuatannya adalah memotong kecil-kecil sisa buah-buahan atau dihaluskan dengan blender, kemudian ditambahkan air cucian beras dan molase, kemudian difermentasi selama 14 hari. Cairan mol yang berhasil ditandai dengan perubahan bau asam ataupun bau tape tergantung jenis bahan dan jumlah bahan yang dicampurkan. Bila bau yang tercium adalah bau busuk maka ini menandakan bahwa cairan mol tidak berhasil (Amelia, dkk, 2017). Molase/tetes tebu dapat diganti dengan larutan gula merah atau larutan gula pasir yang berfungsi sebagai sumber glukosa.

Pembuatan
Cairan mol yang dibuat dalam kegiatan ini dengan memanfaatkan sisa kulit buah pepaya dan sedikit daging buah yang masih menempel pada kulit bagian bonggolnya. Mengingat ini masih belajar, pembuatan tidak mencatat jumlah/ takaran bahan yang digunakan.

  1. Menyediakan botol bekas air mineral 600 ml untuk wadah fermentasi secara anaerob.
  2. Memotong kecil-kecil atau mencacah kulit dan sisa buah papaya.
  3. Membuat larutan gula merah.
  4. Menyiapkan air cucian beras secukupnya (dari cucian pertama).
  5. Masukan potongan kulit dan buah papaya, larutan gula merah, dan air cucian beras kedalam botol dan menutupnya.
  6. Membuka tutup botol setiap 24 jam untuk membuang gas yang terbentuk dan menutupnya kembali.

pembuatan cairan mol sisa buah pepaya


Selama proses pembuatan diperoleh hal-hal sebagai berikut:

Hari ke-1, aroma pepaya segar, warna cairan orange kotor, ada endapan
Hari ke-2, aroma pepaya segar, warna cairan orange mulai bening, ada endapan
Hari ke-3, aroma pepaya segar, warna cairan orange bening, ada endapan
Hari ke-4, aroma pepaya segar, warna cairan orange bening, ada endapan
Hari ke-5, aroma tape segar, warna cairan orange bening, ada endapan

pembuatan cairan mol sisa buah pepaya


Alhamdulillah, cairan mol sudah dibuat (mudah-mudahan benar), cairan ini kami aplikasikan pada tanaman daun bawang (bahan tulisan selanjutnya).


Pustaka:

  1. Gusti Ayu Putri Amelia, A Wibowo Nugroho Jati, L. Indah M yulianti, 2017, Kualitas Pupuk Organik Cair dari Limbah Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.), Pisang Mas (Musa paradisiaca L. var.mas) dan Pepaya (Carica papaya L.), Jurnal, Jurusan Biologi Fakultas Teknobiologi, Universitas Atmajaya Yogyakarta.
  2. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik_cair, download 16/04/2020 jam 08.51 wib.
  3. Khalimatu Nisa, dkk, 2016, Memproduksi Kompos & Mikro Organisme Lokal (MOL), Cetakan 1, Bibit Publisher, Jakarta.
  4. Mulyono, 2016, Membuat MOL dan Kompos dari Sampah Rumah Tangga, Agromedia Pustaka, Jakarta.

Postingan Populer