Hidroponik Kangkung dalam Baskom Keranjang

Uji coba hidroponik kangkung dengan sistem sumbu (wick system) ini memakai peralatan yang ada di rumah, ember yang berfungsi sebagai penampung air dan larutan nutrisi dan baskom keranjang berlubang sebagai pot tanaman yang bagian bawahnya diberi kain flanel sebagai sumbu.


Kain flanel digunting 1x20 cm atau sesuai besar lubang-lubang di bagian bawah baskom keranjang, dipasang di bagian bawah keranjang.

Siapkan ember untuk membuat larutan nutrisi AB mix*:
  • Isi ember dengan 4 liter air.
  • Masukan 20 ml larutan nutrisi A lalu diaduk.
  • Masukan 20 ml larutan nutrisi B lalu aduk kembali hingga tercampur rata.

Catatan: * larutan nutrisi A dan larutan nutrisi B memakai stok yang dibuat sebelumnya.

Ember tidak terisi penuh larutan nutrisi, ada jarak antara permukaan atas larutan nutrisi dan bagian bawah baskom sebagai ruang udara.

Selanjutnya baskom keranjang diletakan di atas ember, posisinya menggantung, sementara bagian bawah sumbu kain flanel akan terendam larutan nutrisi.

Rockwool sebagai media tanam dipakai dalam bentuk lembaran. Letakkan di nampan lalu dibasahi air sampai basah, air bisa disemprotkan atau dituangkan perlahan.

Rockwool yang basah tersebut diletakan di baskom keranjang, diatas kain flanel.

Selanjutnya dengan tusuk gigi atau batang lidi, dibuat lubang-lubang kecil pada rockwool untuk memasukan benih biji.


Benih biji kangkung dimasukan ke lubang-lubang di rockwool satu persatu, satu lubang diisi satu benih.

Tahap akhir, baskom keranjang ditutupi plastik hitam hingga keadaannya gelap selama 48 jam. Sampai langkah ini, hidroponik kangkung sudah dimulai.

Hasil pengamatan
14/12 (hari ke-1), benih biji kangkung ditanam.

16/12 (hari ke-3), setelah 48 jam penutup plastik dibuka, sudah ada yang berkecambah.

Untuk selanjutnya ember disimpan di tempat yang mendapatkan cahaya sinar matahari.

17/12 (hari ke-4), sudah ada yang tumbuh bakal daun.

Mulai hari ke-6 dilakukan penyiraman sebanyak 2x/hari (pagi sore). Ambil sedikit larutan nutrisi dari ember lalu siramkan ke media tanam rockwool sampai basah.

Bersamaan dengan penyiraman, larutan nutrisi diaduk untuk aerasi dan menghindari terjadinya pengendapan larutan nutrisi.

Larutan nutrisi dalam ember juga perlu diperiksa untuk melihat kondisinya (apakah masih bersih atau sudah kotor) sekaligus mengetahui penurunan volume larutan nutrisi dalam ember.

20/12 (hari ke-7), sudah tumbuh daun.


23/12 (hari ke-10), sudah tumbuh cabang batang dan daun.

28/12 (hari ke-15), bentuk daun kangkung terlihat jelas.

hidroponik kangkung dalam baskom

Hari ke-16 larutan nutrisi dalam ember ditambahkan tingkat kepekatannya.

08/01 atau sampai hari ke-26 daun kangkung terlihat tidak lebar, batangnya kecil. Batang dan daun yang tinggi jumlahnya sedikit, banyaknya justru yang belum tumbuh cabang dan daun (masih daun yang tumbuh di awal setelah berkecambah). Bahkan benih biji yang tidak tumbuh juga ada.

hidroponik kangkung dalam baskom

Tampak luar seperti yang rimbun tetapi sebetulnya jarang.

hidroponik kangkung dalam baskom

Uji coba hidroponik kangkung dalam baskom keranjang ini dilakukan di 4 baskom berbeda, hasilnya sama, sepertinya kangkung tidak tumbuh optimal.

Hasil ini berbeda dengan uji coba sebelumnya hidroponik kangkung dalam toples plastik dan hidroponik kangkung dalam bak kontainer, hari ke-26 kangkung bisa dipanen, daunnya lebar, batang besar dan tinggi, dicoba dititip jual di warung sayuran dekat rumah diterima dan ada yang berminat.

Melihat hasilnya tersebut, maka uji coba hidroponik kangkung dalam baskom ini di hari ke-27 dipanen untuk dikonsumsi sendiri.

kangkung

Hasil hidroponik kangkung daun sempit ini citarasa kangkungnya enak, segar, terasa renyah, tidak pahit bahkan cenderung ada rasa manis, dimasaknya juga tidak perlu lama. Alhamdulillah.

Komentar

Postingan Populer