Membuat Cairan Mikro Organisme Lokal (Mol) Tempe

Kalau sebelumnya pernah belajar membuat mol dari limbah pepaya, kali ini ingin belajar kembali membuatnya dari tempe.

Tulisan ini dibuat sesuai uji coba yang dilakukan selama 10 hari (11-21/03/2023), namun dalam pelaksanaannya kami tidak memperhatikan kandungan hara bahan-bahan yang dipakai, juga tidak mengukur takaran penggunaan masing-masing bahan, serta tidak mengatur perbandingan komposisi bahan. Dengan demikian dalam uji coba ini sangat dimungkinkan terjadi kesalahan, oleh karena itu tulisan ini hanya sekedar catatan pribadi yang mungkin bisa dimanfaatkan.

Kit yang digunakan

1. Botol plastik besar (bekas kemasan air minum 1500 ml) sebagai wadah pembuatan cairan MOL.

2. Botol plastik kecil (bekas kemasan air minum 600 ml) yang diisi air untuk menampung gas yang timbul selama proses pembuatan cairan MOL.

3. Selang aerator untuk mengalirkan pembuangan gas dari botol plastik besar ke botol plastik kecil.

Persiapan kit

1. Buat lubang di tutup botol besar dan kecil, dengan cara ditusuk paku yang sebelumnya dipanaskan. Besar lubang disesuaikan ukuran selang aerator.

2. Masukkan salah satu ujung selang aerator di tutup botol besar, bubuhkan lem bakar hingga rapat tidak ada lubang udara. Ujung selang lainnya bisa keluar masuk di tutup botol kecil.

Hari ke-1 (11/03),
Persiapan tempe

Tempe yang akan dimasak di dapur disisihkan sedikit untuk uji coba ini. Tempe masih segar, tekstur permukaannya padat, kedelainya berwarna kekuningan, jamur tempe berwarna putih bersih, disertai aroma khas tempe.

1. Tempe dipotong kecil-kecil.
2. Masukkan tempe ke botol besar.
3. Biarkan tempe di suhu ruang selama 3 hari, botol tetap terbuka (tidak ditutup). Dari pengamatan terlihat di hari ke-3 jamur tempe mulai berwarna kehitaman.

Hari ke-4 (14/03),
Pembuatan cairan MOL

1. Tutup permukaan luar badan botol besar dengan plastik hitam, bisa menggunakan soletip untuk merekatkannya atau memakai lem bakar. Ini dimaksudkan agar terhindar dari paparan sinar matahari.

2. Siapkan air cucian beras, diambil dari cucian pertama.

3. Buat larutan gula pasir.

4. Sediakan satu botol minuman probiotik Yakult (nama merek).

5. Buat larutan campuran air cucian beras, larutan gula pasir, dan Yakult.

6. Masukkan larutan campuran tersebut ke botol besar yang sudah terisi tempe.

7. Isi botol kecil dengan air.

8. Tutup botol besar dan kecil, kedua botol tersambung selang aerator.

9. Kit disimpan selama 7 hari ditempat yang teduh (tidak kehujanan, tidak kena sinar matahari langsung).

Pengamatan

Selama proses pembuatan, tempe terkumpul di bagian atas botol. Dari botol besar dihasilkan gas yang ditandai dengan keluarnya gelembung udara di botol kecil.

Hari ke-11 (21/03),
7 hari setelah pembuatan

1. Saat tutup botol besar dibuka, tercium aroma tape yang segar.

2. Tuang cairan yang ada dalam botol besar ke ember sambil menyaring tempe sehingga dalam ember tersisa cairan MOL.

Limbah tempe yang telah disaring dimanfaatkan sebagai bahan hijau dalam pembuatan kompos.

3. Tuangkan kembali cairan MOL ke botol besar.

4. Pasang kembali kit (tutup botol besar, alirkan selang aerator ke botol kecil). Cairan MOL siap digunakan. Simpan kit di tempat teduh.

Pemanfaatan

1. Sama seperti halnya cairan MOL dari limbah buah sayur, cairan MOL tempe ini kami pakai sebagai pupuk organik cair untuk tanaman sukulen, penggunaannya dengan cara dilarutkan air (biasanya kami pakai takaran 5 tutup botol air kemasan dilarutkan dalam 5 lt air).

2. Cairan MOL tempe ini juga kami manfaatkan sebagai aktivator organik dalam pembuatan kompos, penggunaannya secara langsung (tidak dilarutkan).

Alhamdulillah, semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan Populer