Hidroponik Kangkung dalam Bak Kontainer

Uji coba hidroponik kangkung dengan sistem sumbu (wick system) ini menggunakan alat dan bahan sederhana yakni bak plastik, netpot yang diberi sumbu dari kain flanel, dan media tanam rockwool. Kangkung dipanen hari ke-28 setelah semai.

hidroponik kangkung dalam bak

Bak kontainer
Berfungsi sebagai penampung air dan larutan nutrisi yang diperlukan tanaman kangkung untuk pertumbuhannya.

Memakai bak plastik ukuran 40x30x13 cm yang permukaan luarnya tidak tembus cahaya sinar matahari sehingga kemungkinan tumbuh lumut di dalam bak bisa dihindari.

Bak ditutup dengan lembaran impraboard yang ukurannya lebih besar 1-2 cm dari permukaan atas bak hingga menutupi bagian dalamnya.

Untuk memasukan netpot, penutup bak dilubangi sebanyak 9 lubang (diameter 4,5 cm) dengan jarak antar lubang 10 cm atau bisa juga 12 lubang jarak 5 cm.

Impraboard dilubangi dengan kawat dari besi atau baja yang dibuat lilitan melingkar dan diberi pegangan. Panaskan kawat di api, lalu tempelkan di impraboard, kemudian angkat.

Netpot dan sumbu
Wadah untuk menumbuhkan tanaman kangkung memakai netpot dengan sumbu dari kain flanel yang diletakkan di bagian bawah netpot dekat tempat tumbuhnya akar tanaman. Kain flanel dipotong ukuran 1 x 20 cm, dimasukan ke lubang di bawah netpot. 

Membuat larutan nutrisi AB mix* dalam bak
Bak tidak diisi larutan nutrisi sampai penuh, biarkan ada jarak antara permukaan atas larutan dengan bagian bawah netpot sehingga terdapat ruang udara.

Catatan: * larutan nutrisi A dan larutan nutrisi B memakai stok yang sudah dibuat sebelumnya (membuat larutan nutrisi A dan larutan nutrisi B).

  • Isi bak dengan 4 liter air.

  • Masukan 20 ml larutan nutrisi A lalu diaduk.

  • Masukan 20 ml larutan nutrisi B, aduk kembali larutan hingga tercampur rata. Setelah itu bak ditutup.


Media tanam rockwool
Dengan gergaji besi, potong media tanam rockwool ukuran 2,5 x 2,5 cm (bisa masuk ke netpot yang diameter bawahnya 3,5 cm). Setelah dipotong, letakkan di nampan.

Basahi rockwool dengan air, sampai basah.

Dengan tusuk gigi atau batang lidi, buat lubang-lubang di permukaan rockwool untuk memasukan benih biji.

Penanaman
Benih biji kangkung langsung ditanam di rockwool, masukan satu persatu, satu lubang diisi satu benih biji.

Masukan rockwool yang telah diisi benih biji kedalam netpot.

Selanjutnya masukan netpot ke lubang di penutup bak.

Tutup seluruh permukaan atas bak dengan plastik hitam hingga keadaannya gelap selama 48 jam.

Sampai dengan langkah ini, hidroponik kangkung sudah dimulai.

Penyiraman
Dilakukan mulai hari ke-6 setelah tanam sebanyak 2x/hari (pagi sore). Ambil sedikit larutan nutrisi dalam bak lalu siramkan ke rockwool sampai basah.

hidroponik kangkung dalam bak

Pengadukan larutan nutrisi dalam bak
Saat dilakukan penyiraman, larutan nutrisi diaduk untuk aerasi serta menghindari pengendapan larutan nutrisi.

hidroponik kangkung dalam bak

Pemeriksaan larutan nutrisi dalam bak
Ini dimaksudkan untuk melihat kondisi larutan nutrisi apakah masih bersih atau sudah kotor. Sekaligus bisa diketahui juga penurunan volume larutan nutrisi dalam bak.

Penambahan larutan nutrisi AB mix dalam bak
Tingkat kepekatan larutan nutrisi dalam bak ditambah pada hari ke-16 setelah tanam. Selain karena volume larutan nutrisi dalam bak yang menurun (terserap oleh akar) juga karena bertambahnya kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman.

Hari ke-1, larutan nutrisi AB mix:
  • 4 lt air.
  • 20 ml larutan nutrisi A.
  • 20 ml larutan nutrisi B.

Hari ke-16, tambahan larutan nutrisi AB mix:
  • 1 lt air.
  • 7 ml larutan nutrisi A.
  • 7 ml larutan nutrisi B.

Hasil pengamatan
Hari ke-1 (11/12) sebanyak 90 benih biji kangkung ditanam di 18 netpot dalam 2 bak.

Hari ke-3 (13/12) atau 48 jam setelah tanam penutup plastik dibuka. Sudah ada yang berkecambah.

Selanjutnya bak tidak ditutupi plastik lagi, ditempatkan di lokasi yang mendapatkan cahaya sinar matahari.

Hari ke-4 (14/12) sudah ada yang tumbuh daun.

Hari ke-6 (16/12) yang tumbuh daun semakin banyak.

Hari ke-8 (18/12) sudah ada yang tumbuh akar.


Hari ke-12 (22/12) sudah ada yang tumbuh cabang batang dan daun.

Hari ke-18 (22/12) bentuk daun kangkung terlihat jelas.

hidroponik kangkung dalam bak

Hari ke-26 (05/01) daun lebar, kangkung tinggi.

hidroponik kangkung dalam bak

Panen dan pengemasan
Kangkung dipanen hari ke-28 setelah semai dengan cara potong batang.

panen hidroponik kangkung

Kangkung diikat per 35-40 batang atau 150-200 gram.

panen hidroponik kangkung

Hasil akhir
Dari 90 benih biji ditanam dalam 2 bak kontainer:
  • 63 (70%) biji tumbuh, bisa dipanen hari ke-28.
  • 16 (18%) biji tidak berkecambah, sampai hari ke-28 tetap ada di rockwool.
  • 11 (12%) biji tidak diketahui, tidak ada di rockwool.

Pasca panen
Permukaan bagian dalam bak bersih tidak lumutan. Larutan nutrisi juga bersih. Kangkung dipanen 1x, untuk itu bak kontainer dan netpot dicuci dibersihkan, bisa dipakai ulang. Sumbu kain flanel dibersihkan dari akar, bisa dipakai ulang. Rockwool dibuang.

Kesimpulan
Persentase tumbuh benih biji dalam uji coba ini sebanyak 70%.

Komentar

Postingan Populer