Usaha di Sekitar Kampus

Tidaklah mengherankan beragam usaha dijumpai di sekitar kampus. Mahasiswa ataupun masyarakat sekitar kampus menjadi pasar yang menjanjikan, terlebih bila ada sekolah didekatnya, segmen pasar meluas ke anak-anak sekolah.

Banyak peluang usaha yang bisa dijajaki dengan menjadikan mahasiswa sebagai target market, baik untuk pelaku usaha pemula maupun yang ingin meluaskan usahanya, bahkan bagi masyarakat sekitar yang memanfaatkan rumahnya sebagai ruang usaha yang disewakan atau digunakan sendiri.

Dengan melihat potensi pasar ini, mungkin banyak yang memperkirakan usaha di sekitar kampus memberikan keuntungan yang besar. Bagi pelaku usaha pemula, apapun itu jenis usahanya, sebelum memutuskan jenis usaha yang dipilih, tidak ada salahnya terlebih dahulu mengenali kebutuhan mahasiswa serta memahami bagaimana perilaku membelinya.

Beberapa hal berikut ini kiranya perlu dipertimbangkan mengingat tidak menutup kemungkinan faktor-faktor tersebut memberikan dampak pada omset penjualan usaha di sekitar kampus, meskipun tentunya banyak hal-hal lain yang berkaitan erat dengan usaha di sekitar kampus ini.


usaha di sekitar kampus

Daya beli. Secara umum faktor ini berkaitan dengan kemampuan setiap orang untuk membeli barang yang dibutuhkan, demikian juga pada pasar mahasiswa. Anak kos di sekitar kampus, tentu banyak; menipisnya uang jajan di akhir bulan hingga menunggu transferan dari orang tua, mungkin seringkali terjadi; saat daya beli turun, berhemat menjadi salah satu cara yang mungkin banyak dipilih mahasiswa. Menurunnya daya beli boleh jadi tidak terjadi pada pasar mahasiswa kelas menengah atas.

Harga jual. Meskipun ada mahasiswa yang sudah mampu memperoleh uang sendiri, namun mahasiswa yang mengandalkan uang bulanan dari orang tuanya jauh lebih banyak, sehingga sangatlah wajar bila faktor harga menjadi salah satu pertimbangan mahasiswa dalam keputusan membeli. Tingginya tingkat kompetisi usaha pada beberapa jenis usaha di sekitar kampus (misal: makanan & minuman, fotokopi & alat tulis), memberikan keleluasaan mahasiswa dalam membeli.

Tahun ajaran baru. Dalam satu tahun berjalan, umumnya toko fotokopi & alat tulis dibanjiri mahasiswa baru atau orang tua (untuk anaknya) yang mencari peralatan untuk kegiatan masa orientasi kampus. Bahkan kegiatan sekali setahun ini menjadi peluang usaha bagi pedagang musiman yang menjajakan langsung di sekitar pintu gerbang kampus. Tiba waktunya pendaftaran mahasiswa baru, hilir mudik calon mahasiswa baik itu sendiri-sendiri atau kelompok atau ditemani orang tuanya ataupun para orang tua sendiri yang mencari kamar kos. Peningkatan penjualan pada awal tahun ajaran baru banyak juga dialami pada jenis usaha toko peralatan rumah tangga yang banyak dibutuhkan oleh mahasiswa baru yang kos.

Libur semester. 2 kali dalam satu tahun (semester genap dan ganjil), tidak adanya aktifitas kuliah, mahasiswa kos banyak yang lebih memilih pulang. Asumsi libur per semester selama 1 bulan, maka potensi terjadinya penurunan penjualan diperkirakan berlangsung 2 bulan, dengan demikian proyeksi omset penjualan tahunan perlu mempertimbangkan masa libur semester.

Upaya memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar menjadi salah satu dasar dalam memilih jenis usaha, apa saja alternatif usaha di sekitar kampus yang potensial, beberapa diantara adalah:

USAHA MAKANAN & MINUMAN

Meskipun menjadi kebutuhan setiap manusia, tidak semua usaha makanan & minuman menjanjikan. Usaha rumah makan ataupun café bisa dijajaki (tentunya dengan kebutuhan modal investasi yang cukup besar), namun bagi pasar mahasiswa faktor daya beli dan harga jual menjadi hal penting. Mungkin banyak usaha seperti ini di sekitar kampus yang hanya bertahan beberapa bulan (meskipun banyak faktor lain yang mempengaruhinya misal, cita rasa, lokasi, ataupun pelayanan).

Jangan salah, usaha warung nasi umumnya menjadi favorit (juga banyak diminati pegawai kantoran), tidak sedikit yang memilih mie ayam atau mie bakso hingga makanan cepat saji sebagai pilihan menu makan siang atau malam. Deretan pedagang makanan ringan dan minuman yang dijajakan di gerobak (contohnya: cilok, siomay, baso tahu, batagor, sosis bakar, es serut) seringkali dipadati mahasiswa, demikian juga halnya dengan gerobak nasi kuning, nasi uduk, bubur ayam, hingga aneka gorengan menjadi alternatif pilihan menu sarapan.

Usaha makanan & minuman yang sedang viral, bisa juga. Bukan hanya daya beli dan harga jual saja yang perlu diperhatikan, tetapi faktor “viral” itu sendiri. Sebagai contoh, berjualan Es Kepal …. yang viral beberapa waktu lalu, banyak yang menjajaki usaha ini, baik itu di kios atau stall dengan berbagai strategi promosi dan harga, selalu dipenuhi pengunjung hingga terjadi antrian, namun saat ini mungkin sudah jarang, mengapa!, boleh jadi karena tidak “viral” lagi.


FOTOKOPI, JILID, ALAT TULIS, RENTAL KOMPUTER

Tidak disangsikan lagi, fotokopi & atal tulis menjadi kebutuhan bagi yang berkecimpung di dunia pendidikan baik itu mahasiswa, staf pengajar, hingga institusi. Melewati kampus, sudah umum dijumpai deretan toko yang menjalankan jenis usaha ini, tentunya berkaitan dengan tingkat kompetisi usaha, untuk itu besar kemungkinan faktor harga jual menjadi salah satu pertimbangan mahasiswa dalam membeli.

Perlukah menyeleksi item barang yang akan dijual, jawabannya bisa ya atau tidak, seiring berjalannya waktu akan terseleksi, mana yang banyak dicari mana yang tidak, mana item yang slow atau fast moving. Lain halnya dengan barang kebutuhan peralatan masa orientasi pada saat tahun ajaran baru, nampaknya faktor daya beli maupun harga jual tidak menjadi pertimbangan, beberapa barang ditawarkan dengan harga lebih pun dibeli.

Perkembangan informasi dan teknologi memberikan kemudahan bagi semua orang, termasuk mahasiswa, misalnya: materi kuliah tinggal copy power point nya saja (tidak perlu menulis banyak), tugas kuliah dikumpulkan via email, (tidak perlu tulis tangan). Situasi ini memberikan peluang pada usaha rental komputer, mungkin akan lain ceritanya bila setiap orang tua bisa menyediakan komputer untuk anak-anaknya yang kuliah.

LAUNDRY
Tingkat kompetisi usaha ini mungkin tidak setinggi usaha makanan & minuman atau usaha fotokopi & alat tulis. Mengingat target pasar umumnya mahasiswa kos, selain faktor pelayanan, faktor harga jual menjadi salah satu yang perlu dipertimbangkan, demikian pula halnya dengan masa libur semester, penurunan penjualan jasa dimungkinkan terjadi.

TOKO KELONTONG
Meskipun banyak mini market di sekitar kampus (brand yang sama atau beda, yang terkadang jaraknya tidak jauh satu sama lain, dengan jam layanan yang lama bahkan 24 jam), usaha toko kelontong menjadi salah satu alternatif pilihan usaha yang banyak dijajaki. Kedekatan jarak dengan tempat kos atau kampus, ketersediaan dan kelengkapan barang, kemudahan membeli, serta kecepatan layanan menjadi beberapa alasan masih banyak mahasiswa yang memilih toko kelontong sebagai pilihan. Faktor daya beli, harga jual, dan libur semester merupakan faktor yang perlu diantisipasi.

KOS-KOSAN
Usaha kos-kosan banyak ditemukan di sekitar kampus. Tingkat permintaaan kamar kos masih cukup tinggi seiring peningkatan daya tampung perguruan tinggi yang terus naik dan hal ini menjadi potensi pasar yang baik. Harga jual (lebih tepatnya harga sewa) umumnya menjadi hal yang pertama kali ditanyakan calon penyewa, bila sesuai budget, berlanjut untuk melihat kondisi dan fasilitas kamar ditawarkan, sebaliknya bila tidak sesuai, umumnya calon penyewa langsung mencari yang lain. Usaha Kos-Kosan

Postingan Populer