Merajut, dari Hobi menjadi Usaha Sampingan

Merajut: Aktifitas yang Menghasilkan (1)

Sudah lama kakak perempuan yang berdomisili di Bogor ini menekuni kegiatan merajut, diawali dengan mengikuti kursus, latihan sendiri, hingga aktif mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan komunitas rajut (menurutnya, banyak manfaat yang diperoleh saat mengikuti pertemuan di komunitas, silaturahmi, sharing ilmu, kegiatan sosial juga)

merajut

Beragam rajutan pernah dibuat, mulai dari yang kecil seperti bros, kupluk, dompet kecil, pouch kosmetik, taplak, hingga tas, dan sepatu. â€śPernah ikut pelatihannya, tapi kalau boneka kayaknya belum dulu, bagian per bagian, kadang kecil-kecil dan mesti merakit. Kalau sepatu rajut, senang buatnya, bahkan pernah ikut workshop-nya, perlengkapan membuat sepatu juga sudah punya".

Dompet, Tas, dan Sepatu merupakan pilihan produk rajutan yang dibuatnya. Meningkatkan ketrampilan dengan cara mengikuti berbagai workshop menjadi salah satu upayanya untuk fokus pada produknya. Dalam menjaga kualitas, proses finishing rajutan (misal: pasang furing, resleting, tali, sol) dikerjakan oleh bengkel (sebutan untuk pengrajin pembuat tas atau sepatu) guna hasil akhir yang maksimal. Merajut baginya bukan hanya mengisi waktu luang, tapi menjadi kegiatan yang mampu menghasilkan. Pesanan rajutan diawali dari keluarga dekat, teman di lingkungan rumah, hingga teman kantor anak.

Promosi dilakukan dari diri sendiri dengan cara memakai hasil rajutan setiap bepergian, media sosial, hingga aktifitas merajut di saat luang. â€śMerajut sambil tunggu giliran panggilan dokter di rumah sakit, taunya ada yang nyamperin obrol sana sini akhirnya pesan sepatu rajut”Alhamdulillah.

Merajut: Aktifitas yang Menghasilkan (2)

Hampir 1 tahun tidak bertemu pelanggan kami ini, Alhamdulillah awal Nopember 2018 silaturahmi tersambung, sekarang menjadi Guru,

“masih merajut!”,
“masih, ini juga mau beli benang, mau kasih hadiah buat temen”.

Dari ceritanya, Ia belajar merajut sejak kuliah, otodidak, berbekal tutorial dari you tube, pernah ditawarin ikut kursus (saat lihat pameran di Mall), tapi biayanya lumayan juga hingga ditunda dulu. Teringat 4 tahun lalu, pernah satu kali kami belajar merajut bersama di Toko, mengenal jenis-jenis tusukan dasar. Latihan merajut diaplikasikannya dengan membuat aneka bentuk boneka kecil yang dikemas menjadi gantungan kunci. Merajut ditekuninya serius sebagai kegiatan sampingan yang menghasilkan, dijual ke teman-teman kuliahnya, promosi di media sosial, hingga akhirnya terima pesanan. â€śKeterlambatan kiriman dari orang tua, bisa teratasi dari orderan rajutan”. Alhamdulillah.

Merajut: Aktifitas yang Menghasilkan (3)

Lain halnya dengan pelanggan yang satu ini, sejak awal perkenalan (3 tahun lalu), menurut ceritanya, Ia memang hobi merajut sejak SMA, terus ditekuni saat kuliah dan mulai coba-coba menjual hasilnya.

Fokus pada satu jenis rajutan menjadi pilihannya, yakni syal yang dirajut dari benang acrilyc. Rajutan dibuat dengan variasi warna, motif, atau huruf sesuai pesanan, dijual dengan harga yang cukup terjangkau untuk harga mahasiswa (meski kadang ditawar juga katanya). Promosi dari mulut ke mulut hingga media sosial dilakukannya. â€śKuliah jalan, usaha jalan, lumayan untuk tambahan, nggak usah nunggu kiriman orang tua” (maklum anak kos).

Satu tahun tidak jumpa, baru awal Nopember 2018 lalu ketemu, rupanya order rajutannya tetap jalan, dan tetap masih syal.

Postingan Populer