Perbanyakan Tanaman Sukulen
Tulisan atau lebih tepat hasil pengamatan ini dibuat berdasarkan pengalaman selama belajar memperbanyak tanaman sukulen melalui stek daun, stek batang dan tunas.
Perbanyakan dari daun
Dari daun yang dipotes dan ditanam akan tumbuh akar dan tumbuh tunas baru. Memperbanyak tanaman sukulen dari daun bisa dikatakan mudah dilakukan meskipun waktu yang diperlukan sampai tumbuh tunas baru lebih lama dibandingkan perbanyakan melalui stek batang atau tunas.
Memilih daun untuk perbanyakan
Daun yang akan dipotes untuk perbanyakan diupayakan daun yang baik:
- Daun tua.
- Berada di bagian bawah.
- Bentuknya bagus, tidak ada bercak, tidak robek.
- Warna tegas tidak kusam, terlihat segar.
Memotes daun untuk perbanyakan
Dengan menggunakan jari tangan:
- Pegang pangkal daun (yang menempel ke batang utama) dengan telunjuk dan ibu jari.
- Putar ke bawah searah jarum jam.
- Goyangkan daun perlahan-lahan hingga lepas.
Perbanyakan dari stek batang
Batang tanaman yang di stek berada di bagian atas dari batang utama. Daun-daun di sekitar lokasi batang yang akan di stek dapat dipotes dijadikan bibit untuk perbanyakan.
Cara stek batang:
- Tentukan letak batang yang akan dipotong.
- Menggunakan gunting atau pisau tajam, sekali potong (tidak berulang).
- Atau menggunakan benang yang disilangkan di batang (seperti akan diikat, tapi tidak diikat), selanjutnya benang ditarik.
Tunas yang dipotes bisa yang tumbuh di bagian bawah atau bagian samping.
Cara memotes tunas:
- Tentukan tunas yang akan dipotes.
- Dipotes langsung dengan tangan: pegang tunas dengan telunjuk dan ibu jari, potes kebawah searah jarum jam.
- Menggunakan gunting atau pisau tajam, sekali potong (tidak berulang).
- Atau menggunakan benang yang disilangkan di batang tunas, selanjutnya benang ditarik.
Mengeringkan luka bekas potesan
Daun, batang, maupun tunas yang baru dipotes tidak langsung ditanam tetapi dibiarkan dahulu sampai luka bekas potesan kering.
Cara mengeringkan:
- Setelah dipotes langsung diletakkan dalam tempat/wadah/kertas yang kering.
- Biarkan kering angin.
- Tidak terpapar sinar matahari langsung.
- Tidak terkena air atau kehujanan.
Lama pengeringan:
- Dari pengamatan terlihat bahwa lama waktu yang diperlukan sampai luka bekas potesan kering kisaran 2–4 hari (atau diambil waktu rata-rata 3 hari).
- Lama waktu yang dibutuhkan antara jenis sukulen yang satu dengan jenis lainnya berbeda-beda.
Daun/stek batang/tunas siap tanam
Potesan siap ditanam apabila luka bekas potesan telah kering, tertutup oleh lapisan berwarna kecoklatan dan tekstur potesan menjadi sedikit layu (tidak sampai layu).
Tempat tanam
Tempat tanam untuk perbanyakan dari daun dilakukan berkelompok dalam satu tempat (bisa di pot atau tempat lainnya). Untuk batang yang di stek dan tunas ditanam dalam pot langsung sendiri-sendiri.
Dalam pengamatan ini, tempat tanam menggunakan pot (bagian bawah sudah berlubang) 8 cm, 10 cm dan plastik ice cream 6,5 cm (tidak transparan, sebelumnya bagian bawah diberi lubang, harga Rp. 5.000/50 buah).
Pot 6,5 cm diisi 1 potesan daun/stek batang/tunas. Pot 8 cm dan 10 cm digunakan untuk perbanyakan dari daun, satu pot diisi >1 daun.
Persiapan pot
- Bagian bawah pot diberi potongan batu bata merah atau kerikil sebagai alas agar air bisa mengalir saat disiram.
- Masukkan media tanam.
Media tanam
Terdiri atas campuran pupuk organik, pasir malang, sekam bakar, serabut kelapa yang dihaluskan.
Penanaman daun
- Letakkan potesan daun di media tanam.
- Tutup pangkal daun dengan media tanam.
- Penanaman dilakukan saat suhu udara tidak terlalu panas dan cahaya matahari tidak kuat.
- Memasang label tanggal tanam (untuk catatan, guna mengetahui waktu yang diperlukan sampai tumbuh akar dan tunas baru).
Penanaman batang yang di stek
- Buat lubang di media tanam.
- Letakkan batang yang di stek di lubang.
- Tutup batang dengan media tanam.
- Penanaman dilakukan saat suhu udara tidak terlalu panas dan cahaya matahari tidak kuat.
- Memasang label tanggal tanam (untuk catatan).
Penanaman tunas yang dipotes
- Buat lubang di media tanam.
- Letakkan potesan stek batang di lubang.
- Tutup batang dengan media tanam.
- Penanaman dilakukan saat suhu udara tidak terlalu panas dan cahaya matahari tidak kuat.
- Memasang label tanggal tanam (untuk catatan).
Penempatan
Potesan (daun/stek batang/tunas) yang baru ditanam disimpan di tempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung serta tidak kehujanan. Keadaan ini tetap dipertahankan sampai dengan tumbuh akar hingga tumbuh tunas baru.
Penyiraman dan pemupukan
- Penyiraman setelah tanam dilakukan 1 hari kemudian setelah tanam, pagi atau sore hari.
- Cara penyiraman tidak disiram air langsung, melainkan dengan disemprot memakai sprayer, cukup membasahi media tanam bagian atas.
- Interval penyiraman tergantung kondisi media tanam, bila terlihat masih lembab atau basah tidak disiram.
- Pemupukan menggunakan cairan mikroorganisme lokal (MOL) yang dibuat sendiri dari bahan organik sayuran, buah-buahan, susu kental manis, air cucian beras, gula putih. Interval pemupukan 1x/bulan.
Contoh perbanyakan dari daun tumbuh tunas
Tempat tumbuh tunas hasil perbanyakan dari daun
Perbanyakan dari daun yang belum tumbuh tunas
Beberapa tanaman sukulen dalam pengamatan ini membutuhkan waktu yang lama untuk tumbuh tunas. Daun induk tetap segar dan saat daun akan dicabut dari media tanam ternyata sulit dilakukan (mungkin sudah tumbuh akar), bahkan terangkat dengan seluruh media tanam.
Contoh gambar:
Tanam 26/04/2021, sampai dengan saat ini (09/06/2021) atau sudah 70 hari belum tumbuh tunas. Beberapa daun tetap dipertahankan (ditunggu sampai kapan akan tumbuh tunas), beberapa daun lainnya diafkir.
Penanaman tunas yang tumbuh dari potesan daun
- Buat lubang di media tanam.
- Letakkan tunas baru di lubang.
- Tutup akar dengan media tanam.
Contoh perbanyakan dari tunas
Kesimpulan
- Selain melalui biji, stek batang, atau tunas, perbanyakan tanaman sukulen dapat dilakukan dari daun yang dipotes.
- Perbanyakan sukulen dari daun tergolong mudah dilakukan, dari daun yang ditanam akan tumbuh akar dan tunas baru.
- Perbanyakan sukulen dari daun membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan perbanyakan dengan stek batang atau tunas.
- Baik daun, stek batang, dan tunas yang baru dipotes tidak dapat langsung ditanam, melainkan harus menunggu luka bekas potesan kering.
- Lama waktu menunggu luka bekas potesan mengering untuk setiap jenis sukulen berbeda-beda.
- Diameter luka bekas potesan yang lebih besar membutuhkan waktu pengeringan lebih lama dibanding luka bekas potesan dengan diameter kecil.
Komentar