Belajar Membuat Pupuk kompos
Dari pengalaman belajar membuat cairan mikroorganisme lokal (mol) yang Alhamdulillah bisa, berlanjut ingin belajar membuat pupuk kompos dari limbah rumah tangga, meskipun dibuat dengan skala kecil, paling tidak pupuk kompos dari kegiatan ini harapannya dapat dimanfaatkan untuk tanaman di rumah, selain proses belajarnya, menunggu apakah berhasil atau tidak jadi sisi lainnya yang menarik.
Catatan:
Mengingat dalam tahap belajar, pembuatan pupuk kompos tidak memperhatikan:
- Jenis dan jumlah bahan organik yang dipakai,
- Kandungan hara masing-masing bahan organik,
- Jumlah cairan MOL yang dipakai,
- Tempat pembuatan menggunakan botol plastik,
- Kandungan hara pupuk kompos yang dihasilkan.
Bahan organik
Dalam pembuatan pupuk kompos ini tidak menggunakan bahan organik dari hewani, melainkan dari tanaman berupa limbah sayuran dan buah-buahan yakni kulit pisang, kulit pepaya, sayuran bayam yang tidak terpakai, dan daun-daun kering.
Dekomposer
Sebagai pengurai bahan-bahan organik, dalam pembuatan pupuk kompos ini menggunakan cairan mol yang telah dibuat sebelumnya dari campuran limbah pepaya (kulit & bonggol), limbah sayuran kangkung (batang & daun), air cucian beras (cucian pertama), larutan gula merah, susu kental manis, dan yakult.
Tempat penampung
Menggunakan botol plastik air mineral ukuran 1.500ml sebanyak 2 buah, dengan persiapan sebagai berikut:
- Botol plastik 1 untuk penampung pupuk kompos. Dengan menggunakan paku (yang sudah dipanaskan), buat 3 lubang pada tutup botol (untuk mengeluarkan cairan yang dihasilkan dari proses pembuatan pupuk kompos).
- Gunting bagian bawah botol plastik 1, sisakan 2-3 cm sehingga bisa dibuka tutup tanpa terlepas (untuk memasukkan bahan-bahan).
- Botol plastik 2 sebagai penampung cairan. Potong bagian bawah botol, sisakan kurang lebih tinggi 10 cm (untuk menampung cairan yang dihasilkan dari proses pembuatan pupuk kompos).
Pembuatan
Pupuk kompos dibuat secara anaerob dengan persiapan sebagai berikut:
- Potong-potong (cacah) semua bahan organik, tampung di suatu tempat (dalam contoh ember plastik).
- Masukkan cairan MOL sedikit demi sedikit.
- Aduk rata, setelah bercampur cairan MOL, bahan organik menjadi basah lembab (tidak tergenang).
- Masukkan bahan organik (yang sudah diberi cairan MOL) dalam penampung pupuk kompos (botol plastik 1) yang sudah disiapkan.
- Letakkan penampung pupuk kompos dalam penampung cairan (botol plastik 2).
- Tutup rapat bagian atas penampung pupuk kompos (botol plastik 1) dengan plastik pembungkus (diikat agar tidak lepas).
Hasil
Pembuatan dimulai tanggal 9/07/2020, sampai tulisan ini dipublikasikan (19/07/2020 atau 11 hari), proses pembuatan masih berlangsung.
Perlakuan
- Setiap hari botol plastik 1 (penampung pupuk kompos) dibuka, bahan kompos diaduk, ditutup kembali.
- Hari ke-21 ditambahkan tanah, diaduk, botol plastik 1 ditutup kembali.
- Hari ke-25 pupuk kompos dipindahkan ke plastik penampung, tidak ditutup, dibiarkan kering angin.
- Hari ke-28, pembuatan pupuk kompos selesai.
Pengamatan hasil akhir (hari ke-28)
- Dibagian atas botol plastik 1 (penampung pupuk kompos) ada uap air.
- Setiap botol plastik dibuka, tercium aroma tape segar.
- Bahan pupuk kompos berangsur-angsur terurai dan menyatu (tidak terlihat lagi bentuk awal bahan organik seperti kulit pisang, kulit pepaya, daun bayam).
- Pupuk kompos (setelah dipindahkan ke plastik penampung) masih basah.
- Hasil akhir (setelah kering angin), pupuk kompos berwarna coklat kehitaman, tekstur kering, gembur, tercium aroma tanah.
- Air yang dihasilkan selama pembuatan pupuk kompos ditampung dalam botol plastik 2, setiap hari volume air bertambah, tercium aroma tape segar.