Warung Sayuran, Peluang Usaha di Rumah

Tidak sedikit dijumpai rumah-rumah, baik itu rumah sendiri atau yang disewa, dimanfaatkan sebagai tempat usaha, salah satu diantaranya dengan membuka warung sayuran. Meskipun pasar tidak jauh atau pedagang sayur keliling lewat rumah, banyak ibu-ibu rumah tangga yang senang bila di dekat rumah ada yang berdagang aneka sayuran dan lauk pauk, bahkan ibu-ibu yang bekerja pun banyak yang menyempatkan mampir setelah pulang kerja untuk kebutuhan sayuran esok hari.

Sayuran dan lauk pauk menjadi komoditi yang menonjol (distinctive) dari usaha ini. Mungkin banyak yang berpendapat membuka warung sayuran mudah untuk dijalankan dan usaha akan memberikan keuntungan mengingat bahan pangan menjadi kebutuhan setiap hari oleh setiap rumah tangga; akan tetapi mungkin ada juga yang tidak memilih untuk menjalankan usaha ini. Salah satu yang khas dalam menjalankan usaha ini antara lain pembelanjaan komoditi sayuran yang umumnya dilakukan dini hari serta resiko komoditi cepat rusak; boleh jadi kedua faktor inilah yang menjadi pertimbangan bagi yang tidak memilih menjalankan usaha ini.

Jadwal pembelanjaan perlu diatur sedemikian rupa mengingat umumnya konsumen membeli sayuran pada pagi hari dan sayuran di pasar induk sudah ramai sejak dini hari, untuk itu perlu belanja lebih awal misal jam 3 pagi, harapannya jam 5 atau 6 sudah siap.

Area untuk konsumen memilih barang menjadi hal utama dalam penataan ruangan. Kebersihan dan kesegaran barang merupakan faktor lainnya yang perlu dijaga. Pada saat tidak terjual, perubahan fisik sayuran bisa terjadi, untuk itu penyimpanan dan jumlah barang juga perlu dicermati.

Dari pengamatan dan pengalaman belanja di beberapa warung sayuran di beberapa komplek perumahan, umumnya usaha dikelola langsung oleh pemilik.

Tidak hanya sayuran dan lauk pauk, warung sayuran juga menyediakan dagangan lainnya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, rasa yang enak serta kebersihan makanan menjadi faktor lainnya yang juga diperhatikan konsumen.

Salah satu warung sayuran yang dikunjungi menyediakan aneka gorengan yang digoreng sendiri seperti bakwan, pisang goreng, tempe goreng, ubi goreng. Gorengan dijajakan mulai jam 5 pagi, jam 8 pagi seringkali sudah habis terjual, dan kembali disediakan mulai jam 2 siang, juga menyajikan kue-kue yang dititipkan rumah tangga disekitar. Warung sayuran lainnya menyediakan kue jajanan pasar untuk pembeli yang membutuhkan sarapan pagi, kue-kue dibeli sekalian belanja sayuran di pasar. Sementara itu warung sayuran yang menyediakan ragam masakan sudah bisa dibeli konsumen mulai jam 6 pagi, banyak yang datang membawa box makanan plastik untuk bekal sarapan pagi dan makan siang, tak hanya itu, juga menyediakan aneka jajanan pasar serta menerima titipan kue-kue. Kombinasi dengan toko kelontong menjadi salah satu cara untuk menarik konsumen, bahkan bisa dibalik, toko kelontong yang menjadi usaha utama dan komoditi sayuran menjadi tambahan. 

Dari obrolan ringan dengan pemilik warung sayuran, yang rata-rata sudah menjalani usahanya >5 tahun bahkan ada yang >10 tahun, tercermin bahwa usaha ini memberikan kemanfaatan tidak hanya bagi pembeli, namun juga bagi pemilik usaha.