Menanam Kangkung di Pot

Uji coba menanam kangkung di pot ini dilakukan bersamaan dengan uji coba hidroponik kangkung sistem sumbu (wick system) di toples juga bak kontainer, hanya saja hasil yang diperoleh tidak dibandingkan karena perlakuan yang diberikan berbeda, terutama dalam hal pemberian nutrisi.

menanam kangkung di pot

Media tanam yang digunakan adalah kompos siap pakai yang biasa kami gunakan untuk media tanam sukulen. Kompos sebelumnya telah disimpan kurang lebih 2-3 bulan setelah pembuatan. Bahan kompos terdiri dari: pasir bangunan (diambil bagian yang halus), sekam bakar, sekam mentah, pupuk kandang halus dari kotoran domba, dan limbah buah sayur: batang dan daun (bayam, kangkung, sawi hijau), kulit (kentang, pepaya, wortel). Kompos dibuat secara aerob dengan aktivator cairan mikroorganisme lokal (MOL) buah. 

Kangkung ditanam di pot plastik diameter 25 cm, bagian dalam (bawah) pot diberi pecahan bata merah atau kerikil sebagai alas agar media tanam tertahan atau tidak ikut terbuang saat penyiraman. Pot disimpan di tempat terbuka mendapatkan cahaya sinar.

Benih biji kangkung yang dipakai jenis daun sempit, ditanam langsung di media tanam tanpa pengujian kualitas benih. Setelah berkecambah tetap dalam pot atau tidak dipindah tanam.

Larutan nutrisi yang diberikan adalah cairan MOL tempe dan buah yang dilarutkan dengan air, akan tetapi sampai hari ke-21 pertumbuhan kangkung kelihatannya kurang optimal, jauh berbeda bila dibandingkan hidroponik kangkung sistem sumbu dengan umur sama (21 hari).

Kurang baiknya pertumbuhan kangkung tersebut bisa jadi disebabkan pemberian nutrisi yang tidak mencukupi, untuk itulah mulai hari ke-22, larutan nutrisi diganti dengan larutan nutrisi AB mix dari sisa hidroponik kangkung yang telah selesai dipanen dengan tingkat kepekatan di 1.200 ppm.

Penyiraman larutan nutrisi dilakukan 2x sehari (pagi sore), tanpa takaran hanya saja diupayakan agar kondisi media tanam selalu dalam keadaan basah tapi tidak tergenang ataupun becek.

Hasil pengamatan
20/12 (hari ke-1) benih biji kangkung ditanam, ditebarkan acak. Setelah itu pot ditutup plastik hitam hingga keadaannya gelap selama 48 jam.

22/12 (hari ke-3) plastik penutup dibuka, ada yang sudah berkecambah. Untuk selanjutnya pot tidak ditutupi plastik, disimpan di tempat yang mendapatkan sinar cahaya matahari.

24/12 (hari ke-5) sudah ada yang tumbuh daun.

26/12 (hari ke-7) yang tumbuh daun semakin banyak.

02/01 (hari ke-12) daun kangkung terlihat jelas.

menanam kangkung di pot

11/01 (hari ke-23), setelah diberikan (disiram) larutan nutrisi AB mix, nampak ada perubahan pertumbuhan, daun kangkung lebih banyak.

menanam kangkung di pot

16/01 (hari ke-28) daun kangkung terlihat lebar, batangnya menebal, sepertinya sudah bisa dipanen.

menanam kangkung dalam pot

Kalau pada uji coba hidroponik kangkung sistem sumbu dipanen hari ke-26 setelah tanam, maka pada uji coba yang ditanam di pot ini kangkung dipanen hari ke-31.

Panen
20/01 atau hari ke-31 setelah semai, kangkung dipanen dengan cara dipotong.

menanam kangkung di pot

Dari 3 pot, hasil diperoleh kurang lebih 420 gram atau 2 ikat (@ 200 gram).

menanam kangkung di pot

Pasca panen, media tanam kompos dibersihkan dari sisa akar, disiapkan untuk tanam berikutnya.

akar kangkung ditanam di pot

Kesimpulan
  1. Media tanam kompos dengan bahan utama pasir, sekam bakar, sekam mentah bisa digunakan sebagai media tanam kangkung.
  2. Benih biji kangkung ditanam langsung di media tanam di pot, berkecambah setelah 48 jam pot ditutupi plastik.
  3. Tanaman kangkung membutuhkan cahaya sinar matahari untuk pertumbuhannya.
  4. Media tanam kangkung di pot dalam keadaan basah (tapi tidak sampai becek), untuk itu penyiraman larutan nutrisi dilakukan 2x sehari (pagi sore).
  5. Pemberian larutan nutrisi berupa larutan cairan mikroorganisme lokal (MOL) tempe dan buah nampaknya kurang memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan kangkung.
  6. Pertumbuhan kangkung lebih baik setelah diberikan larutan nutrisi AB mix.

Komentar

Postingan Populer